Peradaban di bumi lebak
Kabupaten Lebak, adalah sebuah kabupaten di Provinsi
Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Rangkasbitung. Kabupaten ini berbatasan
dengan Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang di utara, Provinsi Jawa Barat
di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Pandeglang di barat.
Kabupaten Lebak terdiri atas 28 kecamatan, yang dibagi
lagi atas 340 desa dan 5 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan
Rangkasbitung, yang berada di bagian utara wilayah kabupaten. Kota ini
dilintasi jalur kereta api Jakarta-Merak.
Secara geografis wilayah Kabupaten Lebak berada pada
105 25′ – 106 30 BT dan 6 18′ – 7 00′ LS. Bagian utara kabupaten ini berupa
dataran rendah, sedang di bagian selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya
Gunung Halimun di ujung tenggara, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Bogor
dan Kabupaten Sukabumi. Sungai Ciujung mengalir ke arah utara, merupakan sungai
terpanjang di Banten.
Baduy merupakan salah satu objek wisata yang dimiliki
Kabupaten Lebak dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara karena memiliki
keunikan tersendiri.
Sebagai bagian dari wilayah Kesultanan Banten,
Kabupaten Lebak dengan luas Wilayah 304.472 Ha, sejarahnya tidak dapat
dipisahkan dari sejarah Kesultanan Banten. Berkaitan dengan Hari Jadi Kabupaten
Lebak yang jatuh pada tanggal 2 Desember 1828, terdapat beberapa catatan
sejarah yang menjadi dasar pertimbangan, antara lain :
2. Pembagian Wilayah
Kesultanan Banten
Pada tanggal 19 Maret 1813, Kesultanan Banten dibagi 4
wilayah yaitu :
- Wilayah Banten Lor
- Wilayah Banten Kulon
- Wilayah Banten Tengah
- Wilayah Banten Kidul
Ibukota Wilayah Banten Kidul terletak di Cilangkahan
dan pemerintahannya dipimpin oleh Bupati yang diangkat oleh Letnan Gubernur
Inggris Raffles yaitu Tumenggung Suradilaga.
3.
Pembagian Wilayah Keresidenan Banten
Pemandangan pantai di Sawarna (tahun 1929)
Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Nomor
1, Staatsblad Nomor 81 tahun 1828, Wilayah Keresidenan Banten dibagi menjadi 3
(tiga) Kabupaten yaitu :
- Kabupaten Serang
- Kabupaten Caringin
- Kabupaten Lebak
Wilayah Kabupaten Lebak, berdasarkan pembagian diatas
memiliki batas-batas yang meliputi District dan Onderdistrict yaitu :
- District Sajira, yang terdiri dari Onderdistrict Ciangsa, Somang dan Onderdistrict Sajira,
- District Lebak Parahiang, yang terdiri dari Onderdistrict Koncang dan Lebak Parahiang.
- District Parungkujang, yang terdiri dari Onderdistrict Parungkujang dan Kosek,
- District Madhoor (Madur) yang terdiri dari Onderdisrict Binuangeun, Sawarna dan Onderdistrict Madhoor (Madur)
4.
Pemindahan Ibukota Kabupaten Lebak
Pada tahun 1851, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Jenderal Hindia Belanda, nomor 15 tanggal 17 Januari 1849, Ibukota Kabupaten
Lebak yang saat itu berada di Warunggunung dipindahkan ke Rangkasbitung.
Pelaksanaan pemindahannya secara resmi baru dilaksanakan pada tanggal 31 Maret
1851.
5.
Perubahan Wilayah Kabupaten Lebak
Wilayah Kabupaten Lebak yang pada tahun 1828 memiliki
District, dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia
Belanda tanggal 29 Oktober 1828, Staatsblad nomor 266 tahun 1828,
diubah menjadi :
a) District
Rangkasbitung, meliputi Onderdistrict Rangkasbitung, Kolelet Wetan,
Warunggunung dan Onderdistrict Cikulur.
b) District Lebak,
meliput Onderdistrict Lebak, Muncang, Cilaki dan Cikeuyeup.
c) District Sajira
meliputi Onderdistrict Sajira, Saijah, Candi dan Maja.
d) District Parungkujang,
meliputi Onderdistrict Parungkujang, Kumpay, Cileles dan Bojongmanik.
e) District Cilangkahan,
meliputi Onderdistrict Cilangkahan, Cipalabuh, Cihara dan Bayah.
6.
Tanggal 14 Agustus 1925
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia
Belanda tanggal 14 Agustus 1925, Staatsblad nomor 381 tahun 1925 Kabupaten
Lebak menjadi daerah Pemerintahan yang berdiri sendiri dengan wilayah meliputi
District Parungkujang, Rangkasbitung, Lebak dan Cilangkahan.
7.
Tanggal 8 Agustus 1950
Undang-undang Nomor 14 tahun 1950 tentang Pembentukan
daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat.
Berdasarkan rangkaian sejarah tersebut kami
berpendapat bahwa titi mangs tepat untuk ditetapkan sebagai Hari Jadi
Kabupaten Lebak adalah tanggal 2 Desember 1828, dengan dasar pemikiran dan
pertimbangan sebagai berikut :
- Tanggal 2 Desember 1828, berdasarkan Staatsblad Nomor 81 tahun 1828 merupakan titik awal pembentukan 3 (tiga) Kabupaten di wilayah bekas Kesultanan Banten dan nama Lebak mulai diabadikan menjadi nama Kabupaten dengan batas-batas wilayah yang lebih jelas sebagaimana tercantum dalam pembagian wilayah ke dalam District dan Onderdistrict (Kewedanaan dan Kecamatan). Walaupun terdapat perubahan nama dan penataan kembali wilayah District dan Onderdistrict tersebut, wilayah Kabupaten Lebak dalam perkembangan selanjutnya sebagaimana tertuang dalam Staatsblad nomor 226 tahun 1828, Staatsblad nomor 381 tahun 1925 dan Undang-undang nomor 14 tahun 1950, merupakan wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana adanya saat ini.
Sebelum adanya Staatsblad nomor 81 tahun 1828, selain
nama Lebak belum pernah diabadikan batas wilayah untuk Kabupaten yang ada
di wilayah Banten karena belum adanya kejelasan yang dapat dijadikan dasar
penetapan.
- Tanggal 2 Desember 1828 yang bertepatan dengan saat diterbitkannya Staatsblad nomor 81 tahun1828, tidak dijadikan dasar penetapan sebagai Hari Jadi bagi dua Kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Serang dan Pandeglang.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lebak beserta
seluruh aparat serta dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Lebak melalui
wakil-wakilnya di DPRD, telah berhasil menentukan Hari Jadi Kabupaten
Lebak dengan lahirnya Keputusan DPRD nomor 14/172.2/D-II/SK/X/1986, yang
memutuskan untuk menerima dan menyetujui bahwa Hari Jadi Kabupaten
Lebak jatuh pada tanggal 2 Desember 1828 beserta rancangan peraturan daerahnya.
Alun-alun kota Rangkasbitung |
Bangga banget aku bisa tinggal di kabupaten lebak,
kecamatan Rangkasbitung ini. Karena dilihat dari Sejarahnya penuh dengan
sejarah yang luar biasa luas, ya sebagai warganya tidak boleh melupakan sejarah, ditambah sekarang sudah
mahasiswa jadi harus bisa menjadi agen perubahan dan pembangunan di daerah
lebak ini. Khusunya kecamatan Rangkasbitung.
Dan beberapa tempat yang ada menjadi pusat serta akonnya
Rangkasbitung
Kantor DPRD Kabupaten Lebak |
Air Mancuran di Alun-alun |
Alun-alun Rangkasbitung dilihat dari depan |
Rumah Sakit Umum Dr.Adjidarmo |
Gedung BARZA |
Salah satu Gedung Pertemuan/Pendopo |
Rangkasbitung Indah Plaza (RABINZA) |
Masjid Agung Rangkasbitung |
Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
sedangkan Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai Perangkat Daerah dalam
wilayah kerja kecamatan. Jumlah Desa dan Kelurahan di Kabupaten Lebak pada tahun
2008 sebanyak 340 desa dan 5 Kelurahan yang tersebar di 28 Kecamatan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut
Kecamatan di Kab. Lebak Tahun 2008
No.
|
Kecamatan
|
Desa
|
Kelurahan
|
|
1
|
Malingping
|
14
|
-
|
|
2
|
Wanasalam
|
13
|
-
|
|
3
|
Panggarangan
|
11
|
-
|
|
4
|
Bayah
|
11
|
-
|
|
5
|
Cilograng
|
10
|
-
|
|
6
|
Cibeber
|
22
|
-
|
|
7
|
Cijaku
|
10
|
-
|
|
8
|
Banjarsari
|
20
|
-
|
|
9
|
Cileles
|
12
|
-
|
|
10
|
Gunungkencana
|
12
|
-
|
|
11
|
Bojongmanik
|
9
|
-
|
|
12
|
Leuwidamar
|
12
|
-
|
|
13
|
Muncang
|
12
|
-
|
|
14
|
Sobang
|
10
|
-
|
|
15
|
Cipanas
|
14
|
-
|
|
16
|
Sajira
|
15
|
-
|
|
17
|
Cimarga
|
17
|
-
|
|
18
|
Cikulur
|
13
|
-
|
|
19
|
Warunggunung
|
12
|
-
|
|
20
|
Cibadak
|
15
|
-
|
|
21
|
Rangkasbitung
|
11
|
5
|
|
22
|
Maja
|
14
|
-
|
|
23
|
Curugbitung
|
10
|
-
|
|
24
|
Cihara
|
9
|
-
|
|
25
|
Cigemblong
|
9
|
-
|
|
26
|
Cirinten
|
10
|
-
|
|
27
|
Lebakgedong
|
6
|
-
|
|
28
|
Kalanganyar
|
7
|
-
|
|
Jumlah
|
340
|
5
|
||
Sumber : BPS Kab. Lebak, 2008
Perlu diketahui, bahwa pada tahun 2006 jumlah
desa/kelurahan di Kabupaten Lebak sebanyak 315 desa dan 5 kelurahan. Seiring
dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan volume kegiatan pemerintahan,
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, maka dikeluarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2008 mengenai pemekaran 25 desa di Kabupaten
Lebak yang pada akhirnya jumlah desa/kelurahan berjumlah 340 desa dan 5
Kelurahan.
Guna meningkatkan kinerja pemerintahan desa, perlu
ditunjang dengan sarana kantor desa yang memadai. Untuk lebih jelasnya kondisi
kantor desa dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4
Kondisi Kantor Desa/Kelurahan di
Kabupaten Lebak Tahun 2008
No.
|
Kecamatan
|
Jumlah Desa
|
Kondisi Bangunan Kantor Desa
|
|||
Baik
|
Sedang
|
Rusak
|
Belum Punya
|
|||
1.
|
Rangkasbitung
|
16
|
4
|
15
|
1
|
1
|
2.
|
Kalanganyar
|
7
|
-
|
6
|
1
|
-
|
3.
|
Cibadak
|
15
|
-
|
4
|
2
|
6
|
4.
|
Warunggunung
|
12
|
-
|
4
|
8
|
-
|
5.
|
Cikulur
|
13
|
11
|
-
|
2
|
-
|
6.
|
Maja
|
14
|
2
|
7
|
3
|
2
|
7.
|
Sajira
|
15
|
2
|
7
|
6
|
-
|
8.
|
Curugbitung
|
10
|
-
|
7
|
-
|
3
|
9.
|
Cipanas
|
14
|
3
|
4
|
5
|
2
|
10.
|
Lebakgedong
|
6
|
1
|
-
|
2
|
3
|
11.
|
Cimarga
|
17
|
3
|
1
|
2
|
11
|
12.
|
Leuwidamar
|
12
|
4
|
1
|
6
|
1
|
13.
|
Muncang
|
12
|
1
|
3
|
-
|
8
|
14.
|
Sobang
|
10
|
5
|
3
|
-
|
2
|
15.
|
Bojongmanik
|
9
|
2
|
-
|
3
|
6
|
16.
|
Cirinten
|
10
|
2
|
-
|
3
|
5
|
17.
|
Gunungkencana
|
12
|
7
|
-
|
4
|
1
|
18.
|
Cileles
|
12
|
-
|
11
|
-
|
1
|
19.
|
Banjarsari
|
20
|
4
|
-
|
6
|
7
|
20.
|
Cijaku
|
10
|
1
|
-
|
6
|
3
|
21.
|
Cigemblong
|
9
|
-
|
2
|
7
|
-
|
22.
|
Malingping
|
14
|
-
|
7
|
6
|
1
|
23.
|
Wanasalam
|
13
|
3
|
7
|
2
|
1
|
24.
|
Panggarangan
|
11
|
6
|
3
|
1
|
1
|
25.
|
Cihara
|
9
|
-
|
2
|
6
|
-
|
26.
|
Bayah
|
11
|
-
|
4
|
3
|
4
|
27.
|
Cilograng
|
10
|
2
|
4
|
3
|
1
|
28.
|
Cibeber
|
22
|
3
|
3
|
14
|
2
|
JUMLAH
|
345
|
66
|
105
|
102
|
72
|
Sumber : BP2KBMPD Kab. Lebak, 2008
Status tanah yang dimiliki oleh kantor desa/kelurahan
sebagian besar berstatus tanah desa yaitu sebesar 66,25%, sebagian lagi
berstatus tanah pribadi sebesar 4,37% dan hibah sebesar 1,56%.
Referensi :
Tidak ada komentar :
Posting Komentar