KAMI HANYA INGIN SEKOLAH
APAKAH MASIH MENUTUP MATA DAN TELINGA?
Apakah
salah apabila kami ingin menggapai mimpi dan cita-cita?, jawabannya sepertinya
tidak. Tapi mengapa untuk pergi kesekolah saja kami harus bersusah payah
dahulu, kami memang tidak seberuntung teman-teman yang lain, yang bisa pergi ke
sekolah dengan mudah dan cepat, contoh teman-teman kami yang beruntung di kota
besar sana, bisa pergi ke sekolah bersama-sama dengan adanya antar jemput mobil
sekolah, kemudian ada yang pergi ke sekolah dengan menggunakan mobil/motor/sepedah
pribadi dengan jalan dan rute yang terjangkau dan juga aman dan nyaman, serta
walaupun ada teman-teman yang pergi ke sekolah hanya berjalan kaki, tapi mereka
berjalan di jalan/rute yang bisa ditempuh dengan baik, nyaman serta aman. Sedangkan
kami di sini tidak seberuntung mereka semua. Demi pergi ke sekolah kami harus
berjuang keras melawan rasa takut dan malas kami dalam menempuh perjalanan
untuk bisa berangkat sekolah, hal ini mengapa terjadi, karena jalan menuju
sekolah kami tidaklah mudah dan aman untuk dilewati. Karena jembatan yang
menghubungkan jalan menuju sekolah kami mengalami kerusakan yang luar biasa
parah dan sangat menghawatirkan sekali bagi pengguna jembatan itu, akses jalan
yang dilewati dari jembatan itu, sangat dibutuhkan sekali sebab jembatan itu
adalah akses untuk pergi ke desa yang cepat dan tidak membutuhkan waktu yang
lama. Maka dari itu apabila jembatan itu rusak atau tidak bisa digunakan lagi,
masyarakat akan kesulitan untuk beraktifitas dan akan memerlukan waktu yang
lumanyan lama, dibandingkan dengan melewati jembatan itu.
Mungkin
warga hanya bisa menyeluh kesah, serta mereka juga sudah memberitahukan pada
pejabat daerah yang seharusnya cepat dan tanggap dalam melakukan tindakan atau
bisa untuk segera turuntangan untuk memperbaiki jembatan sebagai akses
masyarakat ke desa seberang dan anak-anak yang harus bersekolah. Tapi hal itu
mungkin menjadi masalah yang berlarut-larut tanpa adanya solusi yang disertai
dengan peninjauan ulang atau mungkin mereka bahkan tidak mengupayakan atau
berusaha untuk menyegerakan perbaikan jembatan. Padahal jembatan tersebut
adalah kebutuhan akses jalan yang seharusnya dipenuhi dan di fasilitasi dengan
baik dan benar oleh pemerintah pusat dan daerah setempat. Tapi mengapa
keselamatan warga masyarakat serta anak-anak yang harus dipertaruhkan, kenapa
itu terjadi padahal seharusnya mereka tidak usah banyak berpikir lagi atau
benyak menurunkan kebijakan yang bertele-tele atau berlarut-larut, padahal itu
sudah menjadi tanggungjawab pejabat daerah pada warga masyarakatnya sebagai
janji dari apa yang dahulu dijanjikan, serta memang sudah menjadi urusan untuk
bisa melindungi, menjaga dan memberi fasilitas dan keamanan yang baik dan benar
kepada seluruh warganya dan daerah yang dipimpinnya.
Mereka
hanya ingin sekolah, itu mimpi mereka, cita-cita mereka. Kalau tidak bukan
karena semangat anak negeri yang ada serta kegigihan, keberaniaan dan ketidak
putusasaan, yang mereka miliki pastilah mereka tidak mungkin menjalani ini
semua, dengan setiap hari harus melewati jembatan rusak/tidak layak untuk
dilewati demi pergi/berangkat ke sekolah. Tapi pemimpin kita hanya bisa menutup
mata dan telinganya, alias lebih memilih pura-pura tidak melihat keadaan
daerahnya dan tidak mendengar teriakan serta suara raknyanya. Sungguh mengerikan
pemimpin kita.
Padahal
perbaikan jembatan tidaklah membutuhkan dana yang bermiliar-milar, serta pasti
sudah memiliki anggaran tersendiri untuk perbaiakan fasilitas umum, tapi untuk
keselamatan warganya saja, harus benyak pertimbangan yang luar biasa susahnya. Padahal
nasib anak bangsa yang harus mempertahruhkan nyawanya adalah sesuatu yang sangat
penting dari pembangunan mall, perumahan, study tour dll.
Generasi
penerus bangga adalah anak-anak yang berani menantang maut untuk bisa belajar
mereka rela pergi ke sekolah dengan melewati jembatan yang tidak layak
dipergunakan lagi. Padahal bagi sebagian orang hal itu sangat mengerikan dan mungkin
bagi kami yang beruntung tidak akan seberani dan memiliki kekuatan untuk bisa
menjalani itu semua. Kami yang penuh dengan kemewahan, kemudahan dalam hal
apapun adalah anak-anak yang mungkin tidak sehebat mereka semua, yang gigih dan
semangat untuk bersekolah walau akses menuju sekolah yang dilalui sangat sulit,
tapi mereka tetap sekolah. Sedangkan kami sakit deman sedikit tidak mau ke
sekolah bahkan ada juga yang masih malas-malasan untuk bersekolah ataupun di
sekolah hanyalah main-main saja. Padahal mereka untuk perginya saja sudah sulit
melewati jembatan rusak, tapi tetap semangat bahkan tidak ada keluhan untuk
bermalas-malasan peergi sekolah karena alasan jembatan rusak. Subhanallah Maha
sempuna Allah yang memberi cobaan kepada Hamba-hamba pilihan-Nya.
Jadi
teman masihkah kita bermalas-malasan untuk bersekolah? Atau kah masih tidak
semangat untuk menggapai cita-cita?. padahal punya segalanya apapun ada dan mudah untuk didapatkan. tapi masih tetap mengeluh saja.
Serta
untuk pejabat yang ditanggungjawabkan untuk memimpin rakyanya, masihkah kalian
tetap diam menutup mata dan telinga kallian? Atau bahkan tidak mau melakukan
apapun? Padahal suara rakyat sangatlah penting dan mereka hanya ingin kalian
memberi yang hal yang tidak mahal yaitu seorang pemimpin yang amanah dan
bertanggungjawab kepada warga masyarakatnya.
Ataukah media yang harus seharus
mengangkat kehidupan masyarakat yang memang dengan begitu pejabat setempat akan
malu dan bergerak cepat untuk bertindak karena denga hal itu mereka akan sadar
dan malu. Sebab pemimpin kita harus banyak sedikit disentil hati nuraninya. Maka
semua pihak harus bersama-sama untuk membangun negeri ini agar lebih sejahtera
dan aman.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar