Blue Spinning Frozen Snowflake

Minggu, 30 November 2014

KRITIKAN 3 ( Pelayanan Publik )



BERI KAMI PELAYANAN YANG TERBAIK !




Kenapa yang terjadi pada saat sekarang mengenai pelayanan umum di lembaga-lembaga atau tempat-tempat pelayanan umum bagi masyarakat sangatlah kurang nyaman dan kurang baik. Padahal seharusnya mereka memberikan fasilitas berupa pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat, tapi yang terjadi sangatlah berbeda atau bertolak belakang dengan keadaan di lapangan yang ternyata banyak masyarakat yang mengeluhkan layanan yang diberikan di tempat-tempat yang berlatar belakang atau dinaungi oleh pemerintahan seperti lembaga negara (negeri), yakni seperti rumah sakit, kantor administrasi negara, lembaga layanan masyarakat bahkan itu pun terjadi di lembaga universitas bagian administrasi/pemberkasan. Yang ternyata masih sangat mengecewakan dari segi pelayanannya.

Yang ditemukan di layanan rumah sakit negeri, biasanya pelayanan yang diberikan oleh pegawai kadang terkesan kurang sopan/baik dari sikap yang dimunculkan, seperti mimik wajah yang tanpa senyum, jutek, sombong bahkan perkataan yang diungkapkan terkesan judes dan keras. 

Memang walaupun hal itu bukan menjadi yang utama tapi yang namanya sebuah pelayanan kepada masyarakat haruslah memberikan layanan yang terbaik bagi pengunjungnya. Sebab layanan yang baik dan ramah serta membuat nyaman akan lebih memeberi hal yang positif bagi yang merasakannya. Kemudian hal seperti ini tterus berlanjut pada lingkungan pelayanan di kampus yang kalau sedang membutuhkan keperluan atau sesuatu yang harusnya di layani dengan baik malah sama halnya pelayanan yang diberikan pada gambaran layanan di atas, kurang baik dan tidak memuaskan, tidak memberikan sesuatu yang membantu mahasiswa dalam kebutuhannya, padahal bahasa kasarnya kita semua banyak deh bukan gratis kuliah, dan seharusnya pegawai/staff tersebut saling menghargai dan membantu dalam pelayanan.

Memang tidak semua pelayanan, yang diberikan oleh pegawai atau staff tidak baik dan kurang memuaskan, hanya saja ada beberapa yang kadang seperti itu. Bukan seharusnya mereka tidak melakukan hal yang kurang membuat nyaman orang lain, tapi sebagai orang yang profesional dalam bidangnya haruslah memberikan atau bekerja sesuai dengan tugasnya yakni melanyani kebutuhan dan kepentingan orang lain/masyarakat atau mahasiswa.

Ya lebih baik sekarang yang harus dipikirkan yaitu memperbaiki yakni bagaimana, kita semua khususnya pihak-pihak yang berkaitan mengevaluasi bagaimana seharusnya pelayanan yang memuaskan itu bisa diberikan dan tidak ada lagi pihak yang dirugikan dari pelayanan itu, serta salinglah mengahargai satu sama lain dengan tidak menunjukan ego atau keperibadian yang membuat orang lain menjadi tidak enak hati nantinya.

Sebaiknya pelayan yang baik yakni memberi layanan yang memuaskan untuk pengunjungnya, denga ramah, sopan santun , baik serta menghargai satu sama lain, serta memberi perhatian, perlindungan dan menjaga seperti perawat dan dokter yang menjaga dan melayani pasiennya dengan baik, pegawai/ staff yang memberi layanan yang baik pada masyarakat/mahasiswanya. 



By: Kristin Anisa

KRITIKAN 2 ( Hukum Bagi Orang Miskin )



MASIHKAH ADA KEADILAN UNTUK 

ORANG MISKIN



Dewasa ini dan di zaman yang penuh dengan berbagai macam kebutuhan yang semuanya serba mahal dan pastilah penuh dengan keperluan yang serba banyak dan itu semua pasti tidak terlepas dari sesuatu yang bernama uang, jadi pasti segalanya serba dan harus dengan uang. Tetapi tidak seharusnya semua masalah atau persoalan diselesaikan dengan uang dan harus meninggalkan yang namanya hati nurani. Ya hal ini memang terjadi di negera kita tercinta ini.


Hal ini seperti kasus yang membuat semua orang menjadi terheran-heran bahkan sampai kaget tapi bikin ketawa juga karena, Jangan Mencuri Piring, Pisang dan Sandal Jepit, Hukumannya Bikin Sakit.....



Jangan main main dengan hukum di Indonesia , tegas banget lho. Siapa melanggar pasti di libas, ngga peduli anda seorang nenek usia 60 tahun, atau pemuda penderita gangguan mental, atau anak remaja 15 tahun. Jika  bersalah pasti di penjara, kecuali ………(jawab saja sendiri). Ini beberapa bukti betapa tegasnya hukum di negeri tercinta Indonesia. padahal pernahkah kita berpikir bahwa kesalah yang sebenarnya yaitu adalah pada semua pihak kerena membiarkan seorang nenek kelaparan dan orang miskin yang masih kesulitan dalam hal kebutuhan. itu juga menjadi tugas kita semua, bukan para pemimpin, pejabat atau pun orang kaya, tapi orang-orang mempunyai hati nurani untuk bisa peka terhadap keadaan sekitar kita. masihkah saling menyalahkan???, tapi yang ini beda halnya kririkan untuk hukum d negeri tercinta ini....

Pada tahun lalu tepatnya bulan Juni  2010, nenek Rasminah  yang bekerja sebagai pembantu di Tangerang Selatan , di penjara  di  Lapas Wanita Tangerang karena dituduh oleh majikannya mencuri ” 6 PIRING dan BAHAN OLAHAN SOP BUNTUT”  Berita tersebar keberbagai media, Tak kurang Menteri Hukum dan HAM  turut memberikan perhatian.  Akhirnya nenek tsb di bebaskan setelah mendekam di penjara selama empat bulan.

Bulan November 2011, di daerah Cilacap, dua orang pemuda Kuatno dan Topan yang konon cacat mental, di giring warga ke kantor polisi karena mencuri ” 9 TANDAN PISANG”. Pemilik kebun pisang sudah memaafkan, tapi hukum tetap berjalan. Kabarnya kakak Kuatno sudah menyerahkan  surat kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI) untuk disampaikan kepada Bapak SBY.

Kisah paling heboh  saat ini adalah tentang pencurian ” SANDAL JEPIT”  di Palu, Sulawesi yang dituduhkan pada AAL , remaja usia 15 tahun.  Dalam sidang di pengadilan negeri Palu, si anak remaja ini di tuntut 5 tahun penjara.

Dari kisah dan kasus yang sesuai data yang ada serta berbagai pers mengangkatnya membuat kita masyarakat yang lain sangat miris sampai mengelus dada, ya sekarang ini semua orang yang memiliki kekuasaan khususnya kita sebut saja yang berduit atau kaya, sangatlah mudah untuk membeli yang namanya hukum, kenapa karena nyatanya hukum kita bisa dibeli dengan sesuatu yang di sebut uang. Jadi jangan heran kalau sekarang orang yang punya uang sangatlah mendapat tempat dan pelayanan yang sangat istimewa, ya terbukti dari kasus di atas, orang-orang kaya yang merasa dirugikan oleh kelakukaan orang miskin yang tertindas tanpa punya apapun mereka pun tega untuk melaporkan bahkan menjebloskan orang-orang yang lemah itu ke penjara.


Masih adakah hati nurani yang dimiliki, haruskah mereka setega itu apakah mereka tidak punya rasa belaskasih kepada orang miskin itu. Kalau ada pun pastilah akan tetap membawa ke arah hukum, karena alasan yang mereka punya yaitu, “hukum harus tetap ditegakan bagi oarang yang salah”. Tapi apakah hukum untuk orang miskin selalu akan berakhir tragis dan menyakitkan, tidak adakah keadilan bagi mereka sediktpun.

Ya memang hukum harus tetap ditegakan bagi siapapun yang melanggarnya agar hukuman itu bisa membuat efek jera dan pendidikan bagi yang melakukannya namun di sisi lain hukun di indonesia sudah tercemar dengan sesuatu yang namanya kekuasaan dan Uang, orang yang punya uang sangat mudah terhidar dari jeratan hukum, ya bisa terlihat dari yang terjadi di masa dulu sampai sekarang, yang namanya koruptor yang masih saja berkeliaran merajalela dengan memakai topeng yang bagus.

Yang membuat aneh itu kenapa sih hukum itu kurang bersikap adil pada orang miskin, bukan saja pelayanan yang terkesan di abaikan, tapi putusan pengadilan yang memvonis dengan vonis hukuman yang menurut saya sangat tidak sepadan dengan tindak kejahatan yang dilakukannya, sebab kurang dirasa adil.

Sedangkan seorang koruptor, orang kaya yang melakukan tindakan kriminal(peleceran seksual dan tindakan asusila) atau anak /keluarga pejabat/arti yang melakukan tindakan kejahatan, selalu diperlakukan sopan, baik serta didahulukan keperluaannya pokoknya di istimewakan sekali. Padahal sudah ada perlindungan dalam undang-undang bahwa setiap rakyat indonesia berhak mendapat perlindungan dan pelayanan hukum yang baik dan seadil-adilnya. Dan setipa warga negara mempunyai HAM (hak asasi manusia). Jadi seharusnya perlakuaan yang ada pun sama dan adil.

Dan vonis hukuman yang diberikan kepada orang memiliki kekuatan dari uang, pastilah mudah untuk menegosiasinya, atau adanya permainan dari hukum tersebut. Kalau seperti itu terus hukum di indonesia akan pudah rasa keadilannya dan mau dibawa kemana hukum di negeri tercinta ini?

Makanya jangan mencuri piring, pisang, ayam atau sandal jepit, hukumannya bikin sakit. Lebih baik korupsi gede gedean hukumannya pasti seiprit.


Semoga kita di jauhkan dari perbuatan keji dan tercela termasuk korupsi. Amin :)





By: Kristin Anisa










KRITIKAN 1 ( Pendidikan Menjerit )




KAMI HANYA INGIN SEKOLAH 

APAKAH MASIH MENUTUP MATA DAN TELINGA?






Apakah salah apabila kami ingin menggapai mimpi dan cita-cita?, jawabannya sepertinya tidak. Tapi mengapa untuk pergi kesekolah saja kami harus bersusah payah dahulu, kami memang tidak seberuntung teman-teman yang lain, yang bisa pergi ke sekolah dengan mudah dan cepat, contoh teman-teman kami yang beruntung di kota besar sana, bisa pergi ke sekolah bersama-sama dengan adanya antar jemput mobil sekolah, kemudian ada yang pergi ke sekolah dengan menggunakan mobil/motor/sepedah pribadi dengan jalan dan rute yang terjangkau dan juga aman dan nyaman, serta walaupun ada teman-teman yang pergi ke sekolah hanya berjalan kaki, tapi mereka berjalan di jalan/rute yang bisa ditempuh dengan baik, nyaman serta aman. Sedangkan kami di sini tidak seberuntung mereka semua. Demi pergi ke sekolah kami harus berjuang keras melawan rasa takut dan malas kami dalam menempuh perjalanan untuk bisa berangkat sekolah, hal ini mengapa terjadi, karena jalan menuju sekolah kami tidaklah mudah dan aman untuk dilewati. Karena jembatan yang menghubungkan jalan menuju sekolah kami mengalami kerusakan yang luar biasa parah dan sangat menghawatirkan sekali bagi pengguna jembatan itu, akses jalan yang dilewati dari jembatan itu, sangat dibutuhkan sekali sebab jembatan itu adalah akses untuk pergi ke desa yang cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu apabila jembatan itu rusak atau tidak bisa digunakan lagi, masyarakat akan kesulitan untuk beraktifitas dan akan memerlukan waktu yang lumanyan lama, dibandingkan dengan melewati jembatan itu.

Mungkin warga hanya bisa menyeluh kesah, serta mereka juga sudah memberitahukan pada pejabat daerah yang seharusnya cepat dan tanggap dalam melakukan tindakan atau bisa untuk segera turuntangan untuk memperbaiki jembatan sebagai akses masyarakat ke desa seberang dan anak-anak yang harus bersekolah. Tapi hal itu mungkin menjadi masalah yang berlarut-larut tanpa adanya solusi yang disertai dengan peninjauan ulang atau mungkin mereka bahkan tidak mengupayakan atau berusaha untuk menyegerakan perbaikan jembatan. Padahal jembatan tersebut adalah kebutuhan akses jalan yang seharusnya dipenuhi dan di fasilitasi dengan baik dan benar oleh pemerintah pusat dan daerah setempat. Tapi mengapa keselamatan warga masyarakat serta anak-anak yang harus dipertaruhkan, kenapa itu terjadi padahal seharusnya mereka tidak usah banyak berpikir lagi atau benyak menurunkan kebijakan yang bertele-tele atau berlarut-larut, padahal itu sudah menjadi tanggungjawab pejabat daerah pada warga masyarakatnya sebagai janji dari apa yang dahulu dijanjikan, serta memang sudah menjadi urusan untuk bisa melindungi, menjaga dan memberi fasilitas dan keamanan yang baik dan benar kepada seluruh warganya dan daerah yang dipimpinnya.

Mereka hanya ingin sekolah, itu mimpi mereka, cita-cita mereka. Kalau tidak bukan karena semangat anak negeri yang ada serta kegigihan, keberaniaan dan ketidak putusasaan, yang mereka miliki pastilah mereka tidak mungkin menjalani ini semua, dengan setiap hari harus melewati jembatan rusak/tidak layak untuk dilewati demi pergi/berangkat ke sekolah. Tapi pemimpin kita hanya bisa menutup mata dan telinganya, alias lebih memilih pura-pura tidak melihat keadaan daerahnya dan tidak mendengar teriakan serta suara raknyanya. Sungguh mengerikan pemimpin kita.

Padahal perbaikan jembatan tidaklah membutuhkan dana yang bermiliar-milar, serta pasti sudah memiliki anggaran tersendiri untuk perbaiakan fasilitas umum, tapi untuk keselamatan warganya saja, harus benyak pertimbangan yang luar biasa susahnya. Padahal nasib anak bangsa yang harus mempertahruhkan nyawanya adalah sesuatu yang sangat penting dari pembangunan mall, perumahan, study tour dll.

Generasi penerus bangga adalah anak-anak yang berani menantang maut untuk bisa belajar mereka rela pergi ke sekolah dengan melewati jembatan yang tidak layak dipergunakan lagi. Padahal bagi sebagian orang hal itu sangat mengerikan dan mungkin bagi kami yang beruntung tidak akan seberani dan memiliki kekuatan untuk bisa menjalani itu semua. Kami yang penuh dengan kemewahan, kemudahan dalam hal apapun adalah anak-anak yang mungkin tidak sehebat mereka semua, yang gigih dan semangat untuk bersekolah walau akses menuju sekolah yang dilalui sangat sulit, tapi mereka tetap sekolah. Sedangkan kami sakit deman sedikit tidak mau ke sekolah bahkan ada juga yang masih malas-malasan untuk bersekolah ataupun di sekolah hanyalah main-main saja. Padahal mereka untuk perginya saja sudah sulit melewati jembatan rusak, tapi tetap semangat bahkan tidak ada keluhan untuk bermalas-malasan peergi sekolah karena alasan jembatan rusak. Subhanallah Maha sempuna Allah yang memberi cobaan kepada Hamba-hamba pilihan-Nya.

Jadi teman masihkah kita bermalas-malasan untuk bersekolah? Atau kah masih tidak semangat untuk menggapai cita-cita?. padahal punya segalanya apapun ada dan mudah untuk didapatkan. tapi masih tetap mengeluh saja.


Serta untuk pejabat yang ditanggungjawabkan untuk memimpin rakyanya, masihkah kalian tetap diam menutup mata dan telinga kallian? Atau bahkan tidak mau melakukan apapun? Padahal suara rakyat sangatlah penting dan mereka hanya ingin kalian memberi yang hal yang tidak mahal yaitu seorang pemimpin yang amanah dan bertanggungjawab kepada warga masyarakatnya. 

Ataukah media yang harus seharus mengangkat kehidupan masyarakat yang memang dengan begitu pejabat setempat akan malu dan bergerak cepat untuk bertindak karena denga hal itu mereka akan sadar dan malu. Sebab pemimpin kita harus banyak sedikit disentil hati nuraninya. Maka semua pihak harus bersama-sama untuk membangun negeri ini agar lebih sejahtera dan aman.
   




By: Kristin Anisa 3B PGSD