Dalam kehidupan
kita sehari-hari pasti kita tidak asing dengan kata-kata "Diam itu emas".
Begitu banyak orang yang mengatakannya, namun apakah diam itu benar-benar
emas?...
Namun bagi
saya, walaupun diam terkadang adalah sebuah emas, namun ada kalanya bicara
adalah sebongkah berlian. Untuk memahaminya, misal ada sebuah permasalahan
dikehidupan kita, permasalahan tersebut membuat kita berdebat dengan teman
kita. Apa yang harus kita lakukan?.
Disaat itu
mungkin Diam adalah Emas, karena kita mencoba untuk merendamkan amarah antara
kita dan teman kita. Namun setelah itu kita harus bicara pada teman kita, untuk
menyelesaikan masalahnya. Mungkin itu hanya salah paham dan walaupun memang ada
yang salah bukannya itu baik?. Kita bisa tahu kesalahan masing-masing dan
saling introspeksi diri untuk menjadi lebih baik.
Memang jika
kita disalahkan pada mulanya terasa tidak enak, tapi dengan kita tahu kesalahan
kita bukankah kita bisa introspeksi diri dan menjadi lebih baik dan kita bisa
mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Disitulah saya mengatakan "Bicara
diwaktu yang tepat adalah Berlian".
Kita tinggalkan
permasalahan diatas dengan parmasalahan yang baru!....
Ketika kita
dihadapkan dengan suatu kondisi dimana kita bersama orang yang sulit atau tidak
bisa kita sadarkan. maka saya juga bisa mengatakan bahwa, Diam itu emas dan
bicara diwaktu yang tepat adalah berlian, yang maksudnya lebih baik kita
simpan kata-kata berharga yang kita miliki ketika kita menyadari bahwa
perkataan kita tidak akan mampu membuat seseorang menjadi lebih baik, disaat
itu berikan kesempatan orang lain untuk mengubah orang tersebut menjadi lebih
baik atau biarkanlah waktu yang membuatnya menjadi lebih baik.
Pada hakikatnya
manusia itu tidak ada yang salah, hanya saja karena setiap manusia memiliki
jalan fikiran yang berbeda-beda, maka nampak seolah-olah ada yang kurang tepat
akan apa yang dilakukan orang lain. Jadi, tinggal pintar-pintarnya kita
mengambil hikmah dari semua hal yang terjadi,yang pasti rencana tuhan itu luar
biasa indahnya.
Jadi, selalu
dan selalu belajar memahami apa yang di ajarkan Tuhan melalui hal-hal yang
terjadi disekitar kita, maka seiring berjalannya waktu rasa syukur serta
kedewasaan akan tumbuh dengan sedirinya, bahkan tanpa kita sadari.
Diam Itu Emas, Bicara baik benar itu Berlian
Mungkin saya
terlihat seperti pendiam, tidak apa-apa silahkan nilai :)
Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.
1. Jenis-jenis Diam
Sesungguhnya
diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam
jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung
kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut
ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:
a. Diam Bodoh Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal
ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau
kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh
lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.
b. Diam Malas, Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.
c. Diam Sombong , Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.
d. Diam Khianat, Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.
e. Diam Marah, Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya
adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh
suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi
untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga
menambah masalah.
f. Diam Utama (Diam Aktif) Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam
hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan
bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding
dengan berbicara.
2. Keutamaan Diam Aktif
a. Hemat Masalah, Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.
b. Hemat dari Dosa, Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.
c. Hati Selalu Terjaga dan TenangDengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.
d. Lebih Bijak, Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.
e. Hikmah Akan Muncul, Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.
f. Lebih Berwibawa, Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.
Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:
1. Diam dari perkataan dusta
2. Diamdari
perkataan sia-sia
3. Diam dari
komentar spontan dan celetukan
4. Diam dari
kata yang berlebihan
5. Diam dari
keluh kesah
6. Diam dari
niat riya dan ujub
7. Diam dari
kata yang menyakiti
8. Diam dari
sok tahu dan sok pintar
Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga. Aamiin :)
By: Kristin Anisa |
Referensi :
Tidak ada komentar :
Posting Komentar