Blue Spinning Frozen Snowflake

Minggu, 11 Januari 2015

The Philosophy......1



Diam itu Emas dan Bicara diwaktu yang tepat adalah Berlian


Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti kita tidak asing dengan kata-kata "Diam itu emas". Begitu banyak orang yang mengatakannya, namun apakah diam itu benar-benar emas?...

Namun bagi saya, walaupun diam terkadang adalah sebuah emas, namun ada kalanya bicara adalah sebongkah berlian. Untuk memahaminya, misal ada sebuah permasalahan dikehidupan kita, permasalahan tersebut membuat kita berdebat dengan teman kita. Apa yang harus kita lakukan?.

Disaat itu mungkin Diam adalah Emas, karena kita mencoba untuk merendamkan amarah antara kita dan teman kita. Namun setelah itu kita harus bicara pada teman kita, untuk menyelesaikan masalahnya. Mungkin itu hanya salah paham dan walaupun memang ada yang salah bukannya itu baik?. Kita bisa tahu kesalahan masing-masing dan saling introspeksi diri untuk menjadi lebih baik.


Memang jika kita disalahkan pada mulanya terasa tidak enak, tapi dengan kita tahu kesalahan kita bukankah kita bisa introspeksi diri dan menjadi lebih baik dan kita bisa mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Disitulah saya mengatakan "Bicara diwaktu yang tepat adalah Berlian".

Kita tinggalkan permasalahan diatas dengan parmasalahan yang baru!....



Ketika kita dihadapkan dengan suatu kondisi dimana kita bersama orang yang sulit atau tidak bisa kita sadarkan. maka saya juga bisa mengatakan bahwa, Diam itu emas dan bicara diwaktu yang tepat adalah berlian, yang maksudnya lebih baik kita simpan kata-kata berharga yang kita miliki ketika kita menyadari bahwa perkataan kita tidak akan mampu membuat seseorang menjadi lebih baik, disaat itu berikan kesempatan orang lain untuk mengubah orang tersebut menjadi lebih baik atau biarkanlah waktu yang membuatnya menjadi lebih baik.

Pada hakikatnya manusia itu tidak ada yang salah, hanya saja karena setiap manusia memiliki jalan fikiran yang berbeda-beda, maka nampak seolah-olah ada yang kurang tepat akan apa yang dilakukan orang lain. Jadi, tinggal pintar-pintarnya kita mengambil hikmah dari semua hal yang terjadi,yang pasti rencana tuhan itu luar biasa indahnya.

Jadi, selalu dan selalu belajar memahami apa yang di ajarkan Tuhan melalui hal-hal yang terjadi disekitar kita, maka seiring berjalannya waktu rasa syukur serta kedewasaan akan tumbuh dengan sedirinya, bahkan tanpa kita sadari.

Diam Itu Emas, Bicara baik benar itu Berlian
Mungkin saya terlihat seperti pendiam, tidak apa-apa silahkan nilai :)

Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.

1. Jenis-jenis Diam

Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:

a. Diam Bodoh Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

b. Diam Malas, Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.

c. Diam Sombong , Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.

d. Diam Khianat, Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.

 e. Diam Marah, Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.

f. Diam Utama (Diam Aktif) Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding dengan berbicara.

 


2. Keutamaan Diam Aktif

a. Hemat Masalah, Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.

b. Hemat dari Dosa, Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.

c. Hati Selalu Terjaga dan TenangDengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

d. Lebih Bijak, Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.

e. Hikmah Akan Muncul, Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.

f. Lebih Berwibawa, Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.
 Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:

1.  Diam dari perkataan dusta
2. Diamdari perkataan sia-sia
3. Diam dari komentar spontan dan celetukan
4. Diam dari kata yang berlebihan
5. Diam dari keluh kesah
6. Diam dari niat riya dan ujub
7. Diam dari kata yang menyakiti
8. Diam dari sok tahu dan sok pintar

Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga. Aamiin :)

By: Kristin Anisa
Referensi :



Tidak ada komentar :

Posting Komentar